Manusia banyak keinginannya mulai dari hal yang mungkin
sampai hal yang mustahil. Sama seperti dalam hal system operasi manusia juga
ingin mempunyai 2 hal yang berbeda pada 1 PC/Notebook. Bagi kalangan kaum
pemula mungkin hal ini cukup sulit dimengerti karena Anda akan harus mengerti
bagaimana cara mengatur partisinya agar kedua system operasi bisa berjalan
dengan lancar. Ada 2 cara untuk bisa melakukan hal ini yaitu, dengan
menggunakan software pihak ketiga dan bisa juga tanpa menggunakan software
pihak ketiga ( boot loader bawaan dari system operasi ).
Untuk kali ini bahan percobaan yang akan saya bahas yaitu,
system operasi Ubuntu dengan system operasi Windows 7. Untuk proses install
kedua system operasi ini saya tidak akan jelaskan secara rinci. Karena, yang
saya bahas kali ini yaitu, cara mengatur kedua system operasi ini agar bisa
berjalan dengan lancar. Pertama – tama Anda install dahulu Windows 7 ke
PC/Notebook Anda dengan pengaturan partisi sebagai berikut :
Jika Anda memiliki harddisk sebesar 250GB maka pengaturannya
sebagai berikut :
Partisi 1 (100MB) untuk system reserved Windows 7
Partisi 2 (20GB) untuk Local Disk Drive C:/
Partisi 3 ( 180GB) untuk Local Disk Drive D:/
Maka, Anda akan memiliki 3 Partisi pada Windows 7 dan
memiliki sisa ruang sebesar 49GB. Kemudian Anda install Windows 7 sampai
selesai.
Setelah selesai, baru Anda install system operasi Ubuntu
dengan pengaturan partisi sebagai berikut :
Partisi 1 (swap) untuk mengatur swap, caranya dengan 2 X
memory RAM
Partisi 2 (boot) untuk boot cukup Anda isikan dengan 1GB
Partisi 3 (root) untuk root atau biasa disimbolkan dengan
garis miring (/) cukup Anda isi dengan sisa ruang yang Anda miliki.
Setelah Anda atur, partisinya seperti di atas selanjutnya
Anda install system operasi Ubuntu sampai dengan selesai.
Jika sudah selesai, pasti ketika Anda masuk ke proses
booting pihak dari Ubuntu akan menampilkan daftar booting yang ingin Anda pilih
untuk Anda gunakan sebagai system operasi
pada saat itu juga. Mengapa Ubuntu bisa menampilkan daftar booting ?
karena, Ubuntu menginstall boot loader pada harddisk Anda dan ketika berjalan
booting pasti Ubuntu akan menjalan dahulu boot loader – nya baru masuk ke
system operasinya.
Sekian informasinya untuk hari ini dan semoga bermanfaat
untuk Anda semua.
No comments