Sebelumnya saya sudah jelaskan 4 hal dalam subnetting yaitu,
banyaknya subnet, jumlah host per subnet, alamat subnet dan jumlah host yang
valid dan broadcast address yang valid. Kali ini saya hanya menambah sedikit
mengenai subnetting agar Anda bisa lebih mengerti mengenai subnetting.
Subnetting merupakan salah satu cara membagi jaringan yang besar ke jaringan –
jaringan yang lebih kecil. Dan dengan cara ini, maka jaringan akan bertambah
subnet – subnet nya dan host nya juga bertambah. Saya kali ini hanya membahas
sedikit saja mengenai subnetting karena di sebelumnya saya sudah jelaskan
mengenai subnetting. Ada beberapa las an mengapa orang lebih sering menggunakan
subnetting yaitu, antara lain sebagai berikut :
a.
Untuk alokasian IP Address yang terbatas dan
lebih efisien
b.
Untuk bisa mengatur jumlah host atau
perfomansinya.
Saya akan ingatkan Anda kembali mengenai rumus mencari
banyaknya subnet, jumlah host per subnet, alamat subnet dan jumlah host yang
valid dan broadcast address yang valid.
i.
Banyaknya Subnet
Untuk mencari jumlah/ banyaknya subnet maka
gunakan rumus 2X dimana X adalah banyaknya
binary 1 pada netmask octet terakhir. Contoh :
Netmask
255 255 .
255 . 192
Binary 11111111 . 11111111 . 11111111 .
11000000
Maka 22 = 4 subnet.
ii.
Jumlah Host per Subnet
Untuk mencari jumlah host per subnet, maka
gunakan rumus 2y – 2 dimana y adalah banyaknya binary 0
pada netmask octet terakhir. Contoh :
Netmask
255 255 .
255 . 192
Binary 11111111 . 11111111 . 11111111 .
11000000
Maka 26 – 2 = 64 – 2 = 62 Host
per Subnet
iii.
Alamat Subnet
Untuk mengetahui berapa saja IP yang
menjadi alamat subnet, maka gunakan rumus 256 – (nilai netmask octet terakhir).
Contoh :
Network 192.168.1.0
Netmask 255.255.255.192
Maka, 256 – 192 = 64. Setelah hasilnya 64
maka, seterusnya ditambah 64 sampai hasilnya 192.
64 + 64 = 128, 128 + 64 = 192. Nah, yang
boleh dijadikan sebagai IP Subnet yaitu, 192.168.1.0, 192.168.1.64, 192.168.1.128 dan
192.168.1.192
iv.
Jumlah Host yang Valid dan Broadcast Address
yang Valid
Untuk hal ini silahkan lihat table di bawah
ini.
Alamat subnet
|
192.168.1.0
|
192.168.1.64
|
192.168.1.128
|
192.168.1.192
|
Alamat host awal
|
192.168.1.1
|
192.168.1.65
|
192.168.1.129
|
192.168.1.193
|
Alamat host akhir
|
192.168.1.62
|
192.168.1.126
|
192.168.1.190
|
192.168.1.254
|
Alamat broadcast
|
192.168.1.63
|
192.168.1.127
|
192.168.1.191
|
192.168.1.255
|
Nah, itu hasilnya jika setelah di subnetting. Dari jaringan yang memiliki Network 192.168.1.0/18.
Ada beberapa hal yang berubah setelah terjadi sebuah
subnetting yaitu, antara lain sebagai berikut :
1.
Panjang
bit network bertambah dan bit host berkurang
2.
Network
address berubah
3.
Netmask
address berubah
4.
Broadcast
address berubah
5.
Jumlah
network (subnet) bertambah
6.
Jumlah
host maksimal setiap subnet berkurang
Sebagai bahan agar Anda lebih paham saya punya studi kasus
buat Anda.
1.
Di bawah ini ada 4 network, mana yang satu
network dan mana juga yang tidak satu network ?
a.
192.168.20.6 netmask 255.255.255.0
b.
192.168.30.3 netmask 255.255.255.0
c.
192.168.20.2 netmask 255.255.0.0
d.
192.168.50.250 netmask 255.255.0.0
2.
Coba Anda lakukan subnetting pada 2 Network
berikut ini ?
a.
172.16.0.0/20
b.
192.104.10.0/17
3.
Tuliskan alamat subnet pada network soal no.2 ?
Demikianlah untuk kesempatan kali ini dan saya ucapkan
selamat mencoba subnetting. Oya, untuk jawabannya nanti akan saya bagi pada
postingan berikutnya namun, saya akan membaginya jika ada dari Anda yang mau
berkomentar di bawah ini dan sekalian mengirim jawabannya pada komentar di
bawah. Sekian dan terima kasih.
No comments