Subnetting (part.2)


Sebelumnya saya sudah jelaskan 4 hal dalam subnetting yaitu, banyaknya subnet, jumlah host per subnet, alamat subnet dan jumlah host yang valid dan broadcast address yang valid. Kali ini saya hanya menambah sedikit mengenai subnetting agar Anda bisa lebih mengerti mengenai subnetting. Subnetting merupakan salah satu cara membagi jaringan yang besar ke jaringan – jaringan yang lebih kecil. Dan dengan cara ini, maka jaringan akan bertambah subnet – subnet nya dan host nya juga bertambah. Saya kali ini hanya membahas sedikit saja mengenai subnetting karena di sebelumnya saya sudah jelaskan mengenai subnetting. Ada beberapa las an mengapa orang lebih sering menggunakan subnetting yaitu, antara lain sebagai berikut :
a.       Untuk alokasian IP Address yang terbatas dan lebih efisien
b.      Untuk bisa mengatur jumlah host atau perfomansinya.
Saya akan ingatkan Anda kembali mengenai rumus mencari banyaknya subnet, jumlah host per subnet, alamat subnet dan jumlah host yang valid dan broadcast address yang valid.
         i.            Banyaknya Subnet
Untuk mencari jumlah/ banyaknya subnet maka gunakan rumus 2X dimana X adalah banyaknya binary 1 pada netmask octet terakhir. Contoh :
Netmask   255              255       .      255       .       192
Binary 11111111 . 11111111 . 11111111 . 11000000
Maka 22 = 4 subnet.
       ii.            Jumlah Host per Subnet
Untuk mencari jumlah host per subnet, maka gunakan rumus 2y – 2 dimana y adalah banyaknya binary 0 pada netmask octet terakhir. Contoh :
Netmask   255              255       .      255       .       192
Binary 11111111 . 11111111 . 11111111 . 11000000
Maka 26 – 2 = 64 – 2 = 62 Host per Subnet
      iii.            Alamat Subnet
Untuk mengetahui berapa saja IP yang menjadi alamat subnet, maka gunakan rumus 256 – (nilai netmask octet terakhir). Contoh :
Network 192.168.1.0
Netmask 255.255.255.192
Maka, 256 – 192 = 64. Setelah hasilnya 64 maka, seterusnya ditambah 64 sampai hasilnya 192.
64 + 64 = 128, 128 + 64 = 192. Nah, yang boleh dijadikan sebagai IP Subnet yaitu, 192.168.1.0, 192.168.1.64, 192.168.1.128 dan 192.168.1.192
     iv.            Jumlah Host yang Valid dan Broadcast Address yang Valid
Untuk hal ini silahkan lihat table di bawah ini.



Alamat subnet
192.168.1.0
192.168.1.64
192.168.1.128
192.168.1.192
Alamat host awal
192.168.1.1
192.168.1.65
192.168.1.129
192.168.1.193
Alamat host akhir
192.168.1.62
192.168.1.126
192.168.1.190
192.168.1.254
Alamat broadcast
192.168.1.63
192.168.1.127
192.168.1.191
192.168.1.255


Nah, itu hasilnya jika setelah di subnetting. Dari jaringan yang memiliki Network 192.168.1.0/18.
Ada beberapa hal yang berubah setelah terjadi sebuah subnetting yaitu, antara lain sebagai berikut :
1.       Panjang bit network bertambah dan bit host berkurang
2.       Network address berubah
3.       Netmask address berubah
4.       Broadcast address berubah
5.       Jumlah network (subnet) bertambah
6.       Jumlah host maksimal setiap subnet berkurang

Sebagai bahan agar Anda lebih paham saya punya studi kasus buat Anda.
1.       Di bawah ini ada 4 network, mana yang satu network dan mana juga yang tidak satu network ?
a.       192.168.20.6 netmask 255.255.255.0
b.      192.168.30.3 netmask 255.255.255.0
c.       192.168.20.2 netmask 255.255.0.0
d.      192.168.50.250 netmask 255.255.0.0
2.       Coba Anda lakukan subnetting pada 2 Network berikut ini ?
a.       172.16.0.0/20
b.      192.104.10.0/17
3.       Tuliskan alamat subnet pada network soal no.2 ?
Demikianlah untuk kesempatan kali ini dan saya ucapkan selamat mencoba subnetting. Oya, untuk jawabannya nanti akan saya bagi pada postingan berikutnya namun, saya akan membaginya jika ada dari Anda yang mau berkomentar di bawah ini dan sekalian mengirim jawabannya pada komentar di bawah. Sekian dan terima kasih.

No comments

Leave a Reply

Anda boleh berkomentar di blog saya tapi, tetap jagalah kesopanan dan nilai - nilai etika Anda ketika berkomentar.

Visitors