Pada sebelumnya pernah bahas mengenai cara membuat simulasi
frame-relay di Cisco Packet Tracer. Seperti yang telah saya janjikan dari
kemarin – kemarin kalau saya bakalan kembali memposting mengenai cisco packet
tracer. Namun, untuk kali ini keliahatannya cukup mudah untuk dipelajari Karena
konfigurasi kali ini hanya berhubungan dengan keamanan router. Seperti yang
Anda tahu bahwa tidak semua orang boleh memberi konfigurasi router. Dan juga
tidak semua orang boleh mengacak – acak barang bernilai tinggi tersebut.
Sekarang mari langsung saja saya ajak Anda ke tempat kejadian perkaranya.
Sebagai bahannya kali ini, saya akan membuat sebuah simulasi jaringan seperti
gambar di bawah ini.
Gambar : 0.1
Anda tahu kalau simulasi di atas merupakan sebuah simulasi
yang Anda buat atas permintaan sebuah perusahaan atau organisasi. Sekarang agar
setiap router tidak bisa asal orang yang masuk dan memberi konfigurasi maka,
Anda bisa menggunakan perintah keamanan untuk setiap router. Berikan perintah
ini untuk memberi password setiap router.
--- System
Configuration Dialog ---
Continue with configuration dialog? [yes/no]: no
Press RETURN to get started!
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#enable password yudi
Router(config)#enable secret yudi
Ket :
Tulisan yang berwarna merah artinya, adalah password yang ingin Anda berikan
pada router. Jadi, itu bisa Anda ubah sesuai keinginan Anda.
Nah,
sekarang silahkan Anda coba dan lihat hasilnya. Untuk mencobanya, posisi router
atau kondisi router harus dalam keadaan disable. Seperti gambar di bawah ini.
Gambar : 0.2
Namun,
konfigurasi di atas masih bisa terlihat oleh orang lain jika orang tersebut
menjalankan perintah “show running-config” maka secara otomatis itu akan
menampilkan password yang Anda beri tadi.
Gambar : 0.3
Oleh
karena itu, gunakan perintah “service
password-encryption” untuk mengubahnya kedalam enkripsi.
Seperti gambar
di bawah ini.
Gambar : 0.4
Nah, dari
gambar di atas Anda dapat melihat bahwa password yang saya beri tadi sudah
terenkripsi dan orang lain tidak akan mengetahuinya. Demikianlah untuk hari ini
dan semoga bermanfaat.
Ini merupakan postingan pertama saya mengenai system operasi
UBUNTU dan saya cukup bangga karena akhirnya saya bisa juga menggunakan system
operasi yang open source. Topik yang akan saya bahas kepada Anda hari ini yakni,
cara mengubah password user. Untuk kalangan newbie ini masih dikatakan cukup
sulit atau susah. Namun, untuk sebagian orang ada juga yang cukup mudah untuk
melakukan hal ini. Kali ini saya menggunakan UBUNTU 10.04 jadi bagi Anda yang
menggunakan versi sebelumnya atau sesudahnya mungkin caranya hampir – hampir
sama.
Tanpa basa basi lagi ayo saya ajak Anda langsung ke tempat
kejadian perkaranya. Mula – mula Anda hidupkan PC/Notebook Anda. Setelah
menampilkan Login Screen silahkan Anda masukkan password user Anda. Jika sudah
masuk sebagai user kini, silahkan Anda pilih System > Administration >
Users And Groups. Jika sudah Anda pilih, maka akan menampilkan window baru
seperti gambar di bawah ini.
Gambar : 0.1
Setelah itu, silahkan Anda pilih Change di sebelah kanan
tulisan Asked on login untuk mengubah password user Anda. Change di sebelah
tulisan Yudi itu berfungsi untuk mengubah nama user Anda. Jadi, setelah Anda
pilih, maka akan menampilkan window baru seperti di bawah ini.
Gambar : 0.2
Silahkan Anda masukkan password lama Anda di kotak Current
password dan silahkan Anda masukkan password Anda di kotak New Password dan
kotak Confirmation. Jika Sudah Anda isi silahkan pilih OK.
Kemudian silahkan Anda restart PC/Notebook Anda dan coba
login dengan password baru Anda. Sekianlah informasi mengenai topic kali ini
dan saya ucapkan selamat mencoba.
Manusia banyak keinginannya mulai dari hal yang mungkin
sampai hal yang mustahil. Sama seperti dalam hal system operasi manusia juga
ingin mempunyai 2 hal yang berbeda pada 1 PC/Notebook. Bagi kalangan kaum
pemula mungkin hal ini cukup sulit dimengerti karena Anda akan harus mengerti
bagaimana cara mengatur partisinya agar kedua system operasi bisa berjalan
dengan lancar. Ada 2 cara untuk bisa melakukan hal ini yaitu, dengan
menggunakan software pihak ketiga dan bisa juga tanpa menggunakan software
pihak ketiga ( boot loader bawaan dari system operasi ).
Untuk kali ini bahan percobaan yang akan saya bahas yaitu,
system operasi Ubuntu dengan system operasi Windows 7. Untuk proses install
kedua system operasi ini saya tidak akan jelaskan secara rinci. Karena, yang
saya bahas kali ini yaitu, cara mengatur kedua system operasi ini agar bisa
berjalan dengan lancar. Pertama – tama Anda install dahulu Windows 7 ke
PC/Notebook Anda dengan pengaturan partisi sebagai berikut :
Jika Anda memiliki harddisk sebesar 250GB maka pengaturannya
sebagai berikut :
Partisi 1 (100MB) untuk system reserved Windows 7
Partisi 2 (20GB) untuk Local Disk Drive C:/
Partisi 3 ( 180GB) untuk Local Disk Drive D:/
Maka, Anda akan memiliki 3 Partisi pada Windows 7 dan
memiliki sisa ruang sebesar 49GB. Kemudian Anda install Windows 7 sampai
selesai.
Setelah selesai, baru Anda install system operasi Ubuntu
dengan pengaturan partisi sebagai berikut :
Partisi 1 (swap) untuk mengatur swap, caranya dengan 2 X
memory RAM
Partisi 2 (boot) untuk boot cukup Anda isikan dengan 1GB
Partisi 3 (root) untuk root atau biasa disimbolkan dengan
garis miring (/) cukup Anda isi dengan sisa ruang yang Anda miliki.
Setelah Anda atur, partisinya seperti di atas selanjutnya
Anda install system operasi Ubuntu sampai dengan selesai.
Jika sudah selesai, pasti ketika Anda masuk ke proses
booting pihak dari Ubuntu akan menampilkan daftar booting yang ingin Anda pilih
untuk Anda gunakan sebagai system operasi
pada saat itu juga. Mengapa Ubuntu bisa menampilkan daftar booting ?
karena, Ubuntu menginstall boot loader pada harddisk Anda dan ketika berjalan
booting pasti Ubuntu akan menjalan dahulu boot loader – nya baru masuk ke
system operasinya.
Sekian informasinya untuk hari ini dan semoga bermanfaat
untuk Anda semua.
Saya hanya ingin bagi sedikit mengenai ketersediaan aplikasi
yang sudah disediakan oleh pihak windows 7 yaitu, salah satunya aplikasi atau
tools untuk meningkatkan performa PC/Laptop Anda yaitu, Disk Defragmenter yang
dari Windows 7 sendiri. Jadi, Anda tidak perlu lagi menginstal – install lagi
software Auslogics Disk Defrag ataupun sejeisnya karena sudah disediakan dari
pihak windows 7. Dan jika Anda menginstall-nya hal tersebut hanya membuat kinerja
PC/Laptop Anda menjadi lambat dan terbebani oleh adanya dua aplikasi yang sama
pada satu PC/laptop. Dan jika saya banding – bandingkan memang kedua software
ini memiliki interface yang berbeda dan fitur yang berbeda juga tentunya. Dan
saya juga akan membahas mengenai satu aplikasi lagi yaitu, Disk Cleanup dari
pihak Windows 7 dan CCleaner yang sebenarnya fungsinya hampir sama. Dan kali
ini juga saya membanding – bandingkan kedua software ini. Yang pertama saya
ingin membandingkan aplikasi Disk defragmenter dari pihak Windows 7 dan
Auslogics Disc Defrag.
Dari Pihak Windows 7 : Disk Defragmenter
Kelebihan :
a.
Sudah terinstall di Windows 7 jadi, Anda tidak
perlu lagi menginstal – nya
b.
Memiliki interface yang lebih simple dan user
mudah mengerti mengggunakannya
c.
Memiliki fitur schedule defragmentation yang
befungsi untuk melakukan defrag secara rutin dan sudah terjadwal waktunya.
Kelemahan :
a.
Tidak menampilkan proses kerjanya dan hanya
ditampilkan dalam bentuk persen saja.
b.
Tidak menampilkan secara detail file – file apa
saja yang fragmented
c.
Tidak menampilkan file – file yang sudah
terdefragment dan
Gambar : Disk
Defragmenter
Dan saatnya saya memberitahukan kelebihan dari aplikasi lain
dan yang saya ambil sebagai bahan perbandingan kali ini dari luar Windows 7 yaitu,
salah satu aplikasi yang cukup terkenal di kalangan masyarakat yaitu, Auslogisc
Disc Defrag
Kelebihan :
a.
Memiliki interface yang cantik dan menarik untuk
di lihat
b.
Memiliki tampilan proses kerja yang detail dan
lebih terperinci
c.
Menampilkan file – file yang fragmented dan
terdefragment
d.
Memiliki fitur shut down after defragment yang
berfungsi untuk mematikan PC/Laptop Anda ketika proses defragment Anda telah
selesai
Kelemahan :
a.
Memiliki ukuran file yang cukup besar
b.
Memiliki kesulitan karena Anda harus menginstall-nya
lagi di PC/Laptop
c.
Memiliki cara kerja yang kurang efektif karena
berdasarkan saya coba lagi pakai dari Windows ternyata masih ada file – file
yang belum di defragment.
Gambar : Auslogisc
Disk Defrag
Dan saatnya juga saya akan memberitahu perbandingan dari
aplikasi Disk Cleanup dari Windows 7 dan aplikasi yang cukup terkenal di
kalangan masyarakat yaitu, CCleaner.
Dari pihak Windows 7 Disk Cleanup :
Kelebihan :
a.
Memiliki tampilan yang mudah dan simple untuk
digunakan seorang user pemula
b.
Memiliki kemudahan karena Anda tidak perlu lagi
memasangnya di PC/Laptop Anda
Kelemahan :
a.
Memiliki daftar yang kurang lengkap untuk di
clean
Gambar
: Disk Cleanup
Dari pihak luar Windows 7 yaitu, CClaner :
Kelebihan :
a.
Memiliki tampilan yang cukup simple
b.
Memiliki daftar yang lebih lengkap untuk di
clean
c.
Memiliki tools yang cukup lengkap, seperti fitur
untuk scan for issues registry, remove/uninstall aplikasi, mampu dan bisa
mengatur apa saja yang dihidupkan pada saat posisi startup, dan memiliki fitur
system restore.
Kelemahan :
a.
Terlalu repot karna Anda harus menginstallnya
lagi
Gambar
: CCleaner
Demikianlah untuk informasi kali ini, dan jika di lihat dari
perbandingan di atas memang aplikasi dari pihak luar Windows 7 lebih lengkap
dan memiliki fitur yang lebih canggih juga namun, saya ingatkan kembali jangan
sampai Anda salah dalam melakukan pemilihan di atas karena buat apa Anda
menginstal sebuah aplikasi yang dari System operasinya sendiri sudah disediakan
jadi, coba Anda pikir – pikir lagi mengenai hal di atas tadi. Selamat Mencoba.
Buat Anda semua yang mau tahu cara konfigurasi frame relay silahkan download di sini. Frame relay merupakan protokol packet-switching yang menghubungkan perangkat-perangkat telekomunikasi pada satu (WAN). Protokol ini bekerja pada lapisan fisik dan data link pada model referensi OSI. Protokol Frame Relay menggunakan struktur Frame yang menyerupai LAPD, perbedaannya adalah Frame Header pada LAPD digantikan oleh field header sebesar 2 bita pada Frame Relay (sumber : wikipedia). Namun, semalam guru saya baru saja mengajarkan pelajaran ini kepada saya dan saya pun langsung memparaktekkannya dan saya pun sukses mempraktekkannya di Cisco packet tracer.